Biografi/Riwayat
KH. MUHAMMAD AS’AD
Memberikan tausyiah di Majelis beliau
Pertemuan Ulama se Kalimantan Selatan
dengan Presiden Soeharto
Ketika berphoto bersama Abah Guru Sekumpul
KH. Muhammad Zaini Ghani
H.Muhammad As’ad menurut beberapa
kalangan yang sempat mengenal beliau dari dekat, diantaranya KH.Abdul Gani yang
menyebut beliau sebagai seorang ulama yang konsekuen, tegas dan mempunyai
keikhlasan yang tinggi dalam berjuang menegakkan kalimatullah. Sementara
Drs.H.M.Asy’ari, MA (mantan Rektor IAIN Antasari) menyebut beliau sebagai
seorang ulama yang selama hayatnya selalu berjuang untuk menyampaikan
syiar-syiar Islam kepada ummat manusia, tanpa mengenal lelah. Dalam bahasa yang
lain adalah ‘izzul lslam wal muslimin. Selain itu beliau dikenal sebagai
spesialis ilmu hadits, yang hafal lebih kurang enam ribu hadits.
Hal itu sesuai dengan prinsip hidup yang telah dipilih
H.Asad, yakni selalu bertekad sampai akhir hayat untuk mengajarkan
hadits-hadits Rasulullah SAW. Tokoh ulama kelahiran tanggal 1 Januari 1908 di
Jatuh, Kecamatan Pandawan, adalah anak dari pasangan H.Muhammad Yusuf dengan
Hj.Safiah.
Beliau memulai
pendidikan dari Sekolah Rakyat (SR) tahun 1919 di Jatuh, tempat kelahiran
beliau. Kemudian melanjutkan ke Madrasah Ma’had Rasyidiyah Khalidiyah tingkat
Tsanawiyah tahun 1926 di Amuntai. Setelah itu mengikuti pendidikan Shalathijah
tahun 1930 di Mekkah AI Mukarramah. Dan pada tahun 1933 masuk Darul ‘Ulum AI
Azhar University Cairo tingkat Qiamul Ali di Mesir.
KH.
Muhammad As’ad ketika menuntut ilmu di KSA, beliau berguru kepada lebih 30
(tiga puluh) orang ulama terkenal disana diantaranya Syeikh Yamani dan Syeikh
Jamal Maliki. Di Mesir beliau memperdalam ilmu hadits dan tafsir dan berguru
khusus kepada Syeikh Abdul Hay Al Kathani.
Sebagai
seorang spesialis ilmu hadits, tidak kurang 6000 (enam ribu) hadits yang
dihafal di luar kepala.
Setelah menyelesaikan pendidikan
tersebut, KH.Muhammad As’ad kembali ke kampung halaman untuk mengabdikan diri,
yakni menjadi Guru Kepala pada Sekolah Islam Barabai Kota, Guru Kepala pada
Persatuan Perguruan Islam (PPI) di Jatuh, Pandawan. Sempat menjadi guru pada
Madrasah Muallimin Barabai. Pernah diangkat menjadi Qadi di Barabai, dan Dekan
Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari di Barabai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar